Musim dingin, ada keunikan tersendiri jika musim dingin tiba di Negeri Seribu Benteng, di antaranya berwisata ke Kota Ifrane, dimana kota ini penuh dengan salju putih ditambah lagi para wisatawan bisa bermain teleski dan berbagai permainan yang ada di Kota ini.Berikut foto penulis saat bermain teleski:
Ifrane adalah sebuah kota di bagian utara Maroko berdekatan dengan Fes yang merupakan kota tertua di Maroko. Bagi masyarakat Maroko, mendengar Ifrane langsung membayangkan hawa dingin menusuk kulit dan pohon-pohon cemara berwarna putih berbalut salju. Ifrane memang termasuk kawasan bersalju di Maroko yang dikembangkan oleh Perancis selama era protektorat. Karena iklimnya yang tak beda dengan pegunungan Alpen, gaya Eropa sangat melekat di daerah ini. "Seolah-olah desa Alpen" menurut literatur di wikipedia.
Ifrane berasal dari bahasa amazig salah satu suku penduduk asli maroko, dan mayoritas penduduk kota ifrane adalah suku amazig, kota ifrane merupakan kota yang bermotif eropa dan berdekatan dengan kota ilmu yaitu kota fes. Kali ini penulis beserta teman-teman mahasiswa/pelajar indonesia memempuh perjalanan dari kota fes menuju kota ifrane dengan jangka waktu 45 menit.
Selama perjalanan dingin pun menyelimuti dan salju putih pun mulai terlihat membuat kami ingin cepat-cepat sampai ke tempat tujuan wisata, setelah sampai ke ifrane rasa penasaran pun terobati rasa kagum melihat salju putih menghiasi kota, ,memenuhi jalan, membuat atap-atap rumah putih akibat hujan salju.
Pemandangan salju putih ini bisa kita nikmati saat musim dingin yang biasanya dijumpai bulan January dan februari. Setelah mengelilingi kota ifrane rasanya kurang puas jika tak sampai ke tempat pusat wisata yaitu michleven, dengan jarak tempuh 35 menit dari kota ifrane. Nah disini lebih indah dari kota ifrane sebab wisatawan bisa bermanja-manja dengan bermain teleski di atas salju putih dan multipemainan lainnya.
Michleven, wisatawan yang datang ke tempat ini berasal dari berbagai Negara, dan berbagai kota di maroko, bahkan tak jarang dari mereka mengajak keluarga untuk berlibur ke tampat ini. Maka tak heran jika banyak masyarakat maroko mengajak segenap keluarga untuk nyantai di tempat wisata michleven, bahkan tidak jarang kita jumpai dari mayarakat maroko yang sedang berlibur mereka membawa peralatan alat masak seperti kompor, panci, minyak sampai daging ayam lalu bersantai di bawah pohon cemara sambil memandangi gunung yang berwarna putih akibat bungkusan salju putih. Perhatikan bapak ini beserta keluarga saat saya ajak untuk bercerita suasana di Michleven:
Sungguh Allah mahakuasa menciptakan segala sesuatu, menciptakan musim dingin, panas, gugur dan semi. Dulu sebelum penulis menginjakkan kaki di Negeri terbenamnya matahari ini berprasangka bahwa musim dingin itu ada pada zaman Nabi sebagai mana dalam Al-quran. Dan Alhamdulillah ternyata saat ini musim dingin dan panas sudah realistis. Jika membandingkan musim-musim yang ada di Indonesia justru Indonesia lebih baik sebab musim di Indonesia tak mengenal musim dingin, panas, semi dan gugur. Tak terbayang saat ingin mengerjakan sholat lima waktu di masjid di tengah musim dingin betapa dinginnya jasad ini, namun bagaimana pun patut disyukuri karena semuanya adalah karunia Allah SWT.
Bagi para calon wiatawan yang bakal berkunjung ke Maroko tak lengkap rasanya jika berkunjung ke maroko ahir bulan januari atau februari tanpa merasakan indahnya salju di kota Ifrane. Semoga bermamfaat.
1 التعليقات:
Write التعليقاتTest komentar
ReplyEmoticonEmoticon