|
Vita Pahlevi di Maroko. |
Tour & Guide Maroko. Peserta tour kali ini tamu dari Indonesia. Pada kesempatan ini peserta tour berkesempatan mengunjungi beberapa tempat wisata di Maroko, khususnya Marrakech. Diantaranya:
1. Jemaa el-Fnaa
|
Jemaa el-Fnaa |
Terletak di pusat old city
Medina. Kalau dalam bahasa kita artinya '
jamaah yang fana'. Disebut demikian karena
Jemaa el-Fnaa merupakan lapangan yang luas (square) sekaligus market place yang selalu ramai dipenuhi oleh banyak orang, siang dan malam. Pada siang hari, lapangan ini biasanya dipenuhi oleh kedai-kedai yang menjual minuman tradisonal, topeng monyet, dan snake charmer. Pada malam hari, lapangan ini semakin ramai dengan para dancing-boys, story-tellers, magician, dan tentu saja kedai-kedai yang menjual makanan dan pakaian.Karena keunikannya, tempat ini dimasukkan ke dalam UNESCO Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity. Di sebelah lapangan ini, terdapat
souk (pasar tradisional) yang menjual barang kebutuhan sehari-hari yang juga sering dikunjungi oleh wisatawan.
2. Koutoubia Mosque
|
Koutoubia Mosque |
Terletak sekitar 200 meter dari
Jemaa el-Fnaa, di
Avenue Mohammed V, jalan yang menghubungkan Medina dan Gueliz.
Koutoubia Mosque juga sering disebut dengan
Jami' al-Kutubiyah dan telah ada sejak abad ke-12. Masjid ini memiliki menara yang unik, setinggi 77 meter, yang oleh penduduk Marrakesh serupa dengan Eiffel Tower di Paris. Bangunan masjid ini dihiasi oleh curved window, ceramic inlay, decorative arch, pada bagian menara terdapat
spire (puncak menara) dan
orb (bulatan di puncak menara), serta pada malam hari dihiasi oleh lampu dekoratif. Di sekitar masjid terdapat taman-taman dan
souk (pasar tradisional) yang menjual buku-buku.
3. Majorelle Garden
|
Majorelle Garden |
Disebut juga dengan
Jardin Majorelle, terletak di
Rue Yves Saint Laurent, Gueliz.
Majorelle Gardenmerupakan botanical garden sekaligus artistic garden seluas 4,8 hektar. Taman ini didesain oleh seorang seniman Prancis, Jacques Majorelle, antara tahun 1920 hingga 1930, saat Maroko masih dikuasai oleh Prancis. Koleksi yang ada di taman ini antara lain artwork Majorelle Blue, koleksi tanaman terutaman kaktus, spesies burung endemik North Africa, serta berbagai macam kolam dan air mancur. Di taman ini juga terdapat Islamic Art Museum of Marrakech yang memiliki koleksi tekstil North Africa dari Yves Saint Laurent, pemilik taman ini sebelumnya, serta koleksi keramik, perhiasan dan lukisan karya Majorelle. Entance fee MAD 50.
4. Bahia Palace
|
Bahia Palace |
Terletak di
5 Rue Riad Zitoun el Jdid.
Bahia Palace dulunya merupakan istana dengan 160 ruangan dan dikelilingi taman seluas 8 hektar. Dibangun pada akhir abad ke-19 dengan arsitektur khas Islam dan tradisional Maroko, dihiasi dengan ubin dan marmer. Di bagian tengah istana terdapat halaman luas (
courtyard) yang dilengkapi dengan kolam. Semua ruangan dalam istana menghadap ke halaman ini. Hanya 150 ruangan yang dibuka untuk publik. Bahia sendiri merupakan nama salah satu istri sultan. Jika wisatawan datang dengan tour guide lokal, maka mereka bisa mendengar cerita tentang Bahia dan istri-istri sultan yang lain yang tinggal di istana ini. Entrance fee MAD 10.
5. El Badi Palace
|
El Badi Palace |
Merupakan reruntuhan istana dan museum yang terletak di
Ksibat Nhass.
El Badi Palace dulunya merupakan istana miliki Sultan Ahmad al-Mansur dari Saadi Dynasty yang dibangun pada tahun 1578. Dengan arsitektur khas Morocco, istana ini dilengkapi dengan halaman yang luas dengan teras, kolam dan taman indoor. Di bagian bawah tanah juga terdapat lorong-lorong yang bisa ditelusuri. Tempat ini bisa dikunjungi mulai pukul 8 pagi hingga 5 sore. Entrance fee MAD 10.
Note: Jika anda merupakan wisatawan, rombongan wisata, asal Malaysia/ indonesia yang membutuhkan guide di Maroko, silahkan kirim pesan langsung kepada kami, atau kontak kami di:
Share this
EmoticonEmoticon