Tour & Guide Maroko, Maroko terletak di bagian ujung utara Afrika. Negara ini jauh dari kata tandus dan panas. Justru memiliki kondisi lingkungan sebaliknya yaitu, hijau, subur, asri, dan indah. Di sini kamu bisa menemukan beberapa tempat yang cocok dijadikan destinasi wisata religi di Maroko!
Ibu kota Maroko bertetangga dengan Aljazair di bagian utara “Benua Hitam”.
Kota Maroko adalah sebuah negara yang memiliki garis pantai yang sangat panjang di Samudera Atlantik.
Selain itu letaknya berdekatan dengan Eropa seperti kota Spanyol.
Tapi, kota Maroko sangat berbeda dari negara-negara Afrika lainnya, lho!
Ini disebabkan karena Maroko memiliki wilayah geografis yang sebagian besar terdiri dari gurun dan pegunungan yang terjal.
Kebudayaan Maroko juga termasuk campuran antara Arab, Eropa, dan Berber.
Agama resmi dan mayoritas penduduk Maroko adalah islam.
Namun, kota ini sangat menjunjung tinggi nilai toleransi dan kesopanan dalam beragama sehingga penduduknya saling menghargai satu sama lain dengan agama selain islam.
Tidak perlu berlama-lama lagi, yuk kita telusuri 7 tempat wisata religi populer di Maroko.
7 Destinasi Wisata Religi Populer di Maroko
1. Kota Marrakech
Kota Marrakech di Maroko memiliki keunikan tersendiri.
Ada 2 area yang sengaja dipisahkan dan mencolok perhatian para pengunjung.
Pertama ada Kota Medina yang memiliki arsitektur dengan gaya kota tua sedangkan Gueliz sebagai kota modernnya.
Kota ini juga terdapat beberapa bangunan ibadah agama selain masjid.
Ada masjid yang letaknya berhadap-hadapan dengan gereja di pusat kota Marrakech.
Hal ini dimaknai oleh penduduk Maroko sebagai simbol toleransi beragama atau disebut tasamuf.
Terdapat pasar di kota Marrakech, di sini kamu bisa membeli makanan, cinderamata, dan barang-barang yang biasa digunakan warganya untuk keperluan rumah tangga.
Lalu, ketika waktunya matahari terbenam sudah tiba, kamu bisa menikmati keindahan kota dan alamnya dari atas rooftop café sambil menikmati teh hangat.
2. Masjid Koutoubia
Wisata religi di Maroko selanjutnya adalah Masjid Koutoubia.
Masjid ini didirikan tahun 1957 yang berada di kota Marrakech yang dijuluki Kota Merah.
Nama masjid ini berasal dari kata Koutoub yang berarti buku.
Bukan karena disengaja justru penamaan masjid ini diilhami dari kondisi zaman dahulu yang terdapat banyak penjual buku disekitar masjid.
Masjid Koutoubia memiliki tinggi kurang lebih 77 meter dan menjadi inspirasi sejulah masjid di Spanyol.
Ada cerita unik dari masjid ini, ternyata bangunan ini sempat direkontruksi ulang karena arah kiblat yang keliru.
Sekarang, bangunan ini hanya dijadikan tempat wisata baik lokal maupun mancanegara.
3. Istana Bahia
Wisata religi selanjutnya kamu bisa mengunjungi Istana Bahia di Marrakech, Maroko.
Bahia memiliki arti jelita sama seperti gaya arsitektur yang dimiliki bangunan ini.
Luas dan taman dalam Istana Bahia kurang lebih bisa mencapai 1 hektar, lho!
Ada 160 ruangan di dalam istana yang memiliki mozaik khas serta ornamen-ornamen berbeda setiap ruangannya.
Ornamen yang paling mendominasi adalah motif floral karena selaras dengan harapan dan representasi akan keindahan.
Cantik banget ya filosofinya!
4. Kota Chefchaoven
Siapa yang tidak ingin pergi ke kota biru terpopuler di Maroko ini?
Kota kuno mungil ini punya penampakan yang membuat hati kita tentram saat melihatnya.
Dinding dengan cat yang didominasi warna biru dan putih membuat kesan yang damai dan sejuk.
Kota Chefchaoven banyak menyimpan keragaman budaya dari suku pedalaman Berber.
Suku-suku berber umumnya mengenakan pakaian tradisional berbahan katun dan banyak memproduksi keju dari susu kambing.
Kota ini juga dijadikan tempat tinggal bersama antara umat islam dan yahudi.
5. Jalan Soekarno
Tahukah kamu, Sahabat 99?
Nama presiden Soekarno dijadikan nama salah satu jalan yang ada di kota Rabat, Maroko.
Jalan ini diresmikan oleh Raja Muhamed V pada tahun 1990 sebagai tanda terima kasih kepada Soekarno karena sudah menyelenggarakan KTT Asia Afrika di Bandung, tahun 1995.
Bibit-bibit persaudaraan lainnya antara Maroko dan Indonesia datang dari Soekarno yang menjadi presiden pertama di dunia yang datang ke Maroko setelah merdeka di tahun 1956.
Keistimewaan persaudaraan ini berlanjut hingga sekarang.
Bila WNI yang ingin pergi ke Maroko akan dikenakan bebas visa selama 3 bulan.
Begitupula pada Indonesia untuk Maroko, ada nama jalan Kasablanka di Jakarta Selatan yang diambil dari salah satu nama jalan besar di Maroko.
Hayooo! Siapa yang baru tahu?
6. Makam Mohamed V
Sosok Raja Mohamed V ini sangat dihormati oleh penduduknya karena jasanya yang membuat Maroko menjadi kota yang merdeka dari jajahan Perancis.
Bangunan makan ini dibuat oleh anak Raja Mohamed V bernama, Raja Husen II.
Makamnya dibuat sangat istimewa mulai dari bangunan luar hingga di dalamnya.
Makam Raja Mohamed berada di dalam bangunan, tepat di tengah-tengah antara dua makan anaknya yaitu, Raja Husen II, dan Pangeran Abdullah.
Bagian dalam bangunan ini sangat megah dilengkapi ukiran dan motif-motif yang elegan.
7. Hasan Tower
Destinasi selanjutnya untuk berwisata religi di Maroko adalah Hasan Tower.
Jangan aneh kalau kawasan Hasan Tower ini enggak pernah sepi dari pengunjung.
Selain tempatnya wisatawan daerah ini juga jadi tempat berkumpul para pelajar Indonesia.
Hasan Tower mulai dibangun pada tahun 1195 oleh Sultan Yaqub Al-Mansur.
Awalnya tujuan didirikan bangunan ini adalah untuk dijadikan menara masjid terbesar di Maroko.
Namun, Sultan Yaqub Al-Mansur wafat pada tahun 1199 sehingga, pembangunannya diberhentikan.
Hingga saat ini kawasan Hasan Tower dijadikan tempat wisata yang menyatu dengan makan Mohamed V di depannya. 99
NB: Jika anda merupakan wisatawan, rombongan wisata, jamaah Umroh plus Maroko, wisata Maroko, Travelling, atau rombongan dosen yang membutuhkan guide/tour leader berbahasa Indonesia selama di Maroko, silahkan kirim pesan langsung kepada kami, atau kontak kami di:
- Email : sukmahadiadi@yahoo.com
- Whatsapp : 082116854358
- Alamat Indonesia: Jl. Aselih Raya, RT 12/Rw 01 Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
- Alamat Maroko : 10, Sect. D Nouveau Kouass Yacoub El-Mansour 10050 Rabat, Maroko
Sekedar informasi, bahwa warga negara Indonesia mendapatkan free visa selama 3 bulan kunjungan di Maroko.
EmoticonEmoticon