![]() |
Biaya liburan ke Maroko |
Hari 1 : Jakarta Jeddah - Casablanca
Bimbingan Tour & Wisata Maroko
![]() |
Biaya liburan ke Maroko |
Hari 1 : Jakarta Jeddah - Casablanca
â€Å“Gue selalu nggak tahu besoknya mau ke mana,†ucap Wegonauts Indonesia Ali Lim saat mengawali cerita solo trip-nya di Maroko. Tanpa teman jalan, tanpa tour guide, dan tanpa itinerary sama sekali, Ali merasakan salah satu liburan paling berkesan dalam hidupnya. Bertualang jauh di ujung benua Afrika yang tidak berbahasa Inggris, bagaimana pengalaman Ali di sana, ya?
Jadi seorang pejalan solo atau solo traveller, berarti harus mengurus semuanya sendiri. Tidak ada teman seperjalanan, tidak ada supir atau pemandu tur yang mengarahkan, juga tidak ada kendaraan yang mengantar. Sehingga, selama di Maroko, Ali selalu mengandalkan jasa transportasi umum seperti taksi, bus, dan kereta. Namanya naik transportasi umum, pasti lebih lama dibanding sewa mobil, jadi Ali menghabiskan berjam-jam ketika berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Mulai dari Casablanca ke Marrakech yang ditempuh 3 jam naik kereta sebelum esok harinya ikut tur Gurun Sahara, lalu 4 jam naik bus dari Marrakech menuju Agadir tempat Ali ingin melihat laut, kemudian naik taksi selama 45 menit dari Agadir ke Tamraght untuk belajar berselancar, sampai akhirnya kembali naik bus dari Agadir menuju kota terakhir yang ia kunjungi, yaitu Essaouira.
â€Å“Di Maroko ada dua perusahaan transportasi besar yang beroperasi. Ada Supratour yang punya jasa transportasi bus dan kereta, dan ada CTM yang cuma punya jasa transportasi bus.†jelas Ali. Untuk naik kereta dan bus di Maroko, Ali tinggal mengecek jadwal di situs milik CTM atau Supratour yang tersedia dalam bahasa Inggris. Dan tiketnya bisa langsung dibeli di stasiun atau terminal. Ternyata mudah juga, ya.
Tapi ada juga kejadian tidak menyenangkan saat naik transportasi umum Maroko yang dialami Ali. â€Å“Karena jadwal kereta ke Casablanca ambil yang jam 4 pagi, gue coba tidur di Stasiun Marrakech karena waktu sampai stasiun pun sudah jam 11 malam. Eh, lagi lelap-lelapnya tiba-tiba dibangunin satpam,†cerita Ali. Ternyata, tidak seperti di Indonesia, stasiun antar kota di Maroko tidak beroperasi 24 jam. Jadi harus hati-hati dan perhitungkan waktu juga, ya.
Karena tidak membawa uang banyak dan tidak tinggal di penginapan dengan restoran di dalamnya, Ali harus putar otak urusan makan. Untuk itu ia sering bertanya soal tempat makan murah kepada pejalan lain yang ia temui atau pegawai di hostel tempat ia menginap.
â€Å“Pas di Marrakech gue tanya pemilik hostel soal tempat makan yang murah. Malam itu direkomendasikan ke Cafe Rouge, sebuah restoran lokal yang terkenal di kalangan pejalan dan punya reputasi bagus di TripAdvisor. Gue makan Morocco Diner Set yang harga normalnya 90 Dirham. Tapi karena direkomendasikan oleh hostel, jadi cuma bayar 45 Dirham,†cerita Ali sumringah. Morocco Diner Set yang disantap pun berhasil bikin Ali kenyang karena satu porsi sudah termasuk chicken tagine, roti, dan salad. â€Å“Tapi kalau tanya rekomendasi tempat makan, lebih baik tanya ke sesama pejalan. Soalnya mereka bisa dapat makan seharga 5 Dirham per porsi di tempat masyarakat lokal makan,†saran Ali.
Tagine sendiri merupakan sejenis hot plate yang juga digunakan untuk memasak oleh masyarakat Maroko. Di lidah Indonesia, makanan yang dimasak dengan tagine mungkin akan terasa sedikit hambar. Meski begitu, tagine bisa sukses bikin Ali ketagihan. Ayam atau ikan tagine selalu jadi menu yang ia santap. Meskipun sempat bosan dengan menu tersebut, tetapi kalau di Maroko nggak menyantapnya seharian, ia kangen juga.
Internet adalah satu-satunya teman setia Ali selama solo travelling di Maroko. Tidak tahu mau tidur di mana? Tanya internet. Tidak tahu mau jalan ke mana? Cari tahu di internet. Sedang ada promosi apa? Lihat di internet. Ali menceritakan juga kalau sejak mendarat di Casablanca ia sudah mengandalkan internet untuk mencari tempat menginap. â€Å“Jadi waktu pertama kali sampe langsung cari kamar di internet dan dapat di hari itu juga. Bayarnya cuma $10 di rumah pasangan suami istri yang nyewain sofa mereka sebagai tempat tidur,†ungkapnya. Ternyata banyak juga penginapan murah di Maroko, lho.
Karena bebas memilih mau ke mana dan mau tidur di mana, Ali mengaku sering memutuskan tujuan selanjutnya secara mendadak. â€Å“Gue selalu nggak tau besoknya mau ke mana, nggak tau mau tidur di mana. Makanya kalau lagi di kereta atau di bus gue coba searching tempat wisata dan penginapan murah yang langsung gue booking pada saat itu juga.â€
Lewat internet juga Ali menemukan promo menarik untuk mengisi liburan serabutannya di Maroko. â€Å“Gue selama di sana enaknya bisa chat dengan pemilik hostel yang mau kita sewa lewat Facebook. Jadi gue chatting dengan pemilik hostel, eh, ternyata di Tamraght (salah satu desa nelayan di Maroko-red) ada promo paket penginapan dan belajar surfing, jadi ambil aja.†cerita Ali sambil tertawa. Ternyata internet memang benar-benar memudahkan semuanya, ya. Walau begitu, hostel di Maroko kadang berbaur dengan rumah penduduk, jadi harus teliti ketika mencari letaknya.
Meskipun berangkat dari Jakarta seorang diri, Ali tidak merasa kesepian selama di Maroko. Ia juga tidak canggung saat mengunjungi tempat-tempat wisata dan tetap mendapatkan keseruan seperti berlibur dengan teman-teman. Semua berkat para pejalan yang ia temui selama di sana. Salah satu keseruan saat melakukan perjalanan, baik solo maupun grup, adalah bertemu dan berkenalan dengan para pejalan lainnya. Selain menghilangkan penat, jalan-jalan ternyata bisa menambah banyak kenalan.
â€Å“Gue bareng sama bule-bule pas berenang di Paradise Valley, terus ketika belajar surfing yang susahnya minta ampun, sampai tidur di bawah galaksi Bima Sakti pas di Gurun Sahara,†tutur Ali. Ia mengaku kalau selama liburan ia sudah berteman dengan orang Jerman, Spanyol, Swedia, hingga orang Belanda yang ternyata keturunan Indonesia. â€Å“Tiap malam itu gue makan dengan teman yang berbeda. Kebanyakan kenalan dengan orang Eropa, sih. Karena di Eropa kan lagi musim dingin, jadi mereka kabur ke negara yang lebih anget dan deket kayak Maroko,†tutupnya.
Melakukan perjalanan sendirian terkadang agak tricky apalagi jika baru pertama kali. â€Å“Kalau di Maroko itu tiap kali ada yang ngasih bantuan, misalnya, nunjukin jalan atau bantu bawain koper, kalau bisa kita kasih tip,†saran Ali. Biasanya ia memberikan 5 Dirham (sekitar Rp5 ribu) untuk tiap bantuan yang ia peroleh. Umumnya, masyarakat Maroko sangat ramah dengan para pendatang, tapi biasanya mereka tidak suka difoto. Mungkin hanya beberapa yang sering melayani pejalan atau turis saja. Jadi usahakan untuk tidak foto-foto orang lain sembarangan, ya. Plus, jangan menyepelekan teriknya sinar matahari Maroko yang dilihat di foto. Kalau perjalanan ke Maroko dilakukan di akhir tahun, udara di sana bisa membuat kamu menggigil. Jangan lupa bawa sweater atau jaket dan celana panjang kalau berkunjung di bulan-bulan musim dingin. travel.wego.com
• Paspor dan Visa
Passport merupakan dokumen identitas diri, sedangkan Visa merupakan izin kunjungan ke negara tujuan. Kedua dokumen ini sangat penting dan harus dibawa pada saat keberangkatan. Mohon menjaga dan menyimpan Paspor dan Visa Anda sebaik mungkin. Jika paspor hilang atau mengalami kerusakan karena kelalaian peserta, maka biaya yang timbul akibat dari kelalaian tersebut akan menjadi tanggung jawab peserta.
• Ketepatan Waktu
Semua peserta diharapkan untuk selalu tepat waktu selama kegiatan tour berlangsung. Keterlambatan dari salah satu atau beberapa orang peserta dapat mengakibatkan ketidaklancaran kegiatan tour, dan dapat merugikan diri sendiri maupun peserta lainnya.
• Makanan
Peserta dapat membawa makanan tambahan
dalam bentuk kemasan kedap udara seperti: rendang, tempe
orek, sambal dan
makanan
khas Indonesia
lainnya yang
bisa bertahan
lama.
Peserta
juga dapat membawa nasi instant, cup noodle, dan makanan instant lainnya.
• Suplemen dan Obat-obatan
Peserta dianjurkan membawa suplemen/vitamin untuk memperkuat imun tubuh dan obat-obatan pribadi seperti Paracetamol, Antibiotik, Antimo, Tolak Angin, dll.
• Perlengkapan Penting
Karena berbagai aktivitas yang melibatkan berjalan kaki akan banyak dilakukan, maka demi kenyamanan peserta, disarankan untuk membawa sepatu dengan tumit rendah atau sepatu olahraga.
• Pakaian
Untuk musim dingin di Maroko, disarankan untuk
mengenakan pakaian untuk suhu dingin agar bisa
menyesuaikan diri dengan perubahan suhu. Pilih kemeja flanel atau sweater yang bisa dipadukan dengan
jaket tahan
air
atau
windbreaker. Celana panjang atau jeans,
sepatu tahan
air,
dan aksesoris hangat seperti
topi,
sarung
tangan, serta syal
juga
dianjurkan.
Pastikan
untuk
memeriksa
prakiraan cuaca
sebelum berangkat dan menyesuaikan pakaian sesuai dengan kondisi harian.
• Waktu
Terdapat perbedaan waktu antara Jakarta dan Maroko seperti berikut:
Maroko : GMT+1 (6 jam lebih lambat daripada WIB)
Misalkan di Jakarta pukul 17.00 (Minggu), maka di Maroko adalah jam 11.00 (Minggu).
• Suhu
Perkiraan cuaca di akan cukup bervariasi dengan suhu berkisar antara 5°C hingga 20°C pada bulan Januari 2025. Peserta dapat mengakses informasi seputar suhu di www.accuweather.com dan mendownload aplikasinya di App Store atau PlayStore.
• Barang Bawaan
Berat koper yang dapat dibawa peserta (baggage allowance) bervariasi tiap penerbangannya dan maximum berat bagasi adalah
23 kg
dan kabin
7 kg. Berikut adalah
sejumlah barang yang dikenakan aturan sebelum dibawa masuk ke kabin pesawat.
• Dilarang dibawa :
1. Aerosol atau benda berbentuk spray lainnya.
2. Koper Airwheel, untuk yang melakukan penerbangan
• Pada
waktu kepulangan kembali ke Indonesia, diharapkan untuk TIDAK MEMBAWA TITIPAN jika tidak mengetahui isinya. Hal ini untuk mencegah kesulitan dengan pihak Bea Cukai Bandara.
• Selama di Mobil/Bus/Van
Saat berada di bus, peserta diharapkan menjaga keamanan, kebersihan, serta
menjaga barang bawaan
masing-masing. Peserta juga diharapkan tidak meletakan sembarangan barang penting dan berharga seperti
passport, kamera, uang dan lainnya. Selain itu, peserta tidak diperkenankan
untuk merokok, makan dan
mengeluarkan makanan berbau tajam saat di dalam bus. Peserta juga tidak diperbolehkan untuk memisahkan diri selama perjalanan kecuali seizin Tour Leader.
• Mata Uang
Mata uang negara Morocco adalah sebagai berikut
- MAD : Rubel ( 1 MAD ~ Rp. 1700)
Disarankan menukar mata uang EUR/USD di money changer di Casablanca. Untuk penggunaan kartu kredit/debit, harap perhatikan bahwa wajib berlogo VISA/MASTER.
• Komunikasi (Roaming/SLI)
Untuk melancarkan komunikasi selama kegiatan tour berlangsung, peserta dapat menggunakan paketan roaming dari berbagai provider atau Bapak/Ibu bisa membeli SIM Card Lokal di airport.
• Adaptor Listrik
Negara Maroko menggunakan adaptor listrik yang sama dengan Indonesia. Apabila peserta menggunakan
banyak gadget, harap membawa steker/colokan T masing-masing.
• Powerbank
Sangat disarankan juga setiap peserta membawa powerbank. Untuk powerbank harus selalu diletakkan
di dalam cabin dan maximal yang boleh dibawa dayanya
adalah 20.000 mAH. Mohon diingat apabila diletakkan di dalam
bagasi, bagasi Anda
tidak
akan dapat dikirimkan ke
negara tujuan
dan semua akibat yang timbul akan menjadi tanggung jawab peserta
• Hati-hati!
Selama perjalanan,
berhati-hatilah
terhadap
copet,
maling
dan penodong
di lalu
lintas
terutama pada
saat menyeberang jalan. Jangan tinggalkan barang-barang berharga seperti handphone, tas, dan dompet Anda diluar pengawasan dan selalu waspada kepada orang asing yang menawarkan sesuatu kepada Anda.
Mohon untuk tidak meninggalkan barang-barang berharga di dalam mobil/bus/van untuk menghindari
kejadian yang tidak diinginkan seperti pencurian barang di dalam kendaran, dll.
• Tambahan Aturan
Mohon diperhatikan untuk jangan
mengambil foto untuk wajah orang Maroko tanpa seijin orang yang
bersangkutan