WISATAMAROKO.COM -- Maroko merupakan tempat tinggal masyarakat campuran antara Arab, Barat, dan Afrika. Daerah ini merupakan titik temu berbagai peradaban. Budaya masyarakatnya beragam, sehingga sejak lama, masyarakat di sana sudah terbiasa dengan keragaman budaya.
Sejak ratusan tahun lalu mereka tinggal di perkampungan yang disebut dengan kasbah. Masyarakat asli di sana berasal dari suku Berber. Mereka tinggal di berbagai kasbahyang di dalamnya terdapat berba gai bangunan kuno yang terbuat dari tanah liat.
Dalam perjalanan sejarahnya suku Berber juga banyak dipengaruhi bangsa Arab yang datang ke Afrika dalam menye barkan agama Islam. Seiring berjalannya waktu, saat ini tidak semua kasbahatau perkampungan tua suku Berber ini masih di huni.
Biasanya kasbah kosong tersebut dijadikan semacam museum atau dibiarkan apa adanya. Tujuannya agar keaslian kompleks bangunan di sana terjaga. Ketika berkunjung ke sana, masyarakat tetap mendapatkan keutuhan budaya kuno tersebut.
Ait ben Haddou adalah salah satu kasbah yang menjadi magnet wisatawan.Ini adalah kompleks permukiman yang terbuat dari tanah liat. Bangunan di sana tertata rapi mulai bagian atas hingga bawah perbukitan.
Pada bagian terdepannya terdapat tembok benteng lengkap dengan area penjaga an. Ini merupakan wujud arsitektur khas Maroko yang kini menjadi cagar budaya dunia.
Terletak di Provinsi Ouarzazate, Lembah Ounilla, selatan Maroko, area ini merupakan tempat kehidupan masyarakat Sahara tradisional.
Nilai budaya Ait ben Haddou
Unesco PBB mencatat nilai budaya yang terkandung dalam kompleks yang menjadi destinasi wisata selatan Maroko ini.
Ait Ben Haddou adalah kasbahyang paling terkenal di kaki pegunungan atau atlas di Kota Ouarzazate. Kota ini letaknya di jalur antara Kota Marakesh dan gurun pasir sahara di Maroko. Kasbah Ait Ben Haddou dibangun sekitar abad ke-17.
Dengan datang ke sana, pengunjung akan menyaksikan pemandangan indah berupa bangunan kuno dengan segala ke unik annya.
Kalau ingin wisata ke sana, ha rus meng hubungi agen perjalanan yang mempunyai paket wisata Maroko, terutama sekitar Kota Marrakech. Kalau kurang puas, turis bisa menapaki sendiri kasbahini dengan bus atau sewa mobil ke Kota Ouarzazate.
Ait Ben Haddou juga salah satu magnet dalam produksi film Hollywood. Karena keindahan dan keunikannya, sejak era 1960-an, kasbahAit Ben Haddou acap dijadikan lokasi pengambilan gambar film?film kolosal produksi Hollywood. Beberapa film yang sempat mengambil gambar di kas bah ini antara lain, Sodom and Go mor rah (1963), Marco Polo(1982), Gladiator(2000)yang dibintangi Russel Crowe, dan terakhir adalah film King of Persia(2010).
Datanglah ke sana. Tapaki setiap anak tangga yang ada.
Hari ini Anda diharapkan berkumpul di bandara Soekarno Hatta International Airport. Anda harus berkumpul 3 jam sebelum keberangkatan. Pesawat akan menggunakan Saudia Airlines menuju Casablanca.
Hari 2 : Casablanca - Marrakesh (B)
Setibanya di Casablanca, Anda akan langsung diantarkan ke Marrakech (Red City) dengan menempuh perjalanan selama kurang lebih 3 jam. Di Marrakech, Anda akan diajak untuk menuju Masjid Koutobia dan Jemaa el-Fna yang terletak saling berdekatan. Masjid Koutoubia merupakan masjid terbesar di Marrakech. Masjid ini juga terkenal memiliki ukiran yang indah di jendela serta di seluruh hiasan keramik. Dari sini, Anda akan ke Jemaa El-Fna yang merupakan kawasan paling ramai di seluruh Marrakech karena menjual berbagai macam makanan dan pernak-pernik khas Maroko. Bagi Anda yang senang untuk mengoleksi barang-barang etnik Maroko, di sinilah tempatnya.
Setelah itu, Anda akan diantarkan ke hotel..
Hotel : Hotel Ibis Marrakech Centre Gare atau setaraf
Hari 3 : Marrakesh – Essaouira - Marrakesh (B)
Pagi ini Anda akan diantarkan untuk mengunjungi kota Essaouira yang sangat indah. Anda akan diantarkan mengunjungi Port of Essaouira dan City Walls yang menjadi lokasi shooting film Game of Throne. Apabila beruntung, Anda juga bisa melihat fenomena kambing yang dapat naik di atas pohon. Selanjutnya, Anda akan diantarkan kembali ke kota Marrakesh.
Hari 4 : Marrakesh – Kasbah Ait Benhaddou – Ouarzazate (B/D)
Hari ini Anda akan mengikuti tur Sahara dan menempuh perjalanan menuju Ait Benhaddou yang merupakan lokasi yang banyak digunakan sebagai latar belakang film-film Holywood, seperti Prince of Persia, Babel, Gladiator, dan lainnya. Karena nilai historikal dari Ait Ben Haddou, bangunan ini juga menjadi UNESCO World Heritage. Dalam perjalanan Anda akan melalui Tizi Ntichka dan Atlas Mountain yang merupakan daerah pegunungan dengan pemandangan yang indah dan Anda bisa berfoto-foto ketika stop by di perjalanan. Kemudian, Anda akan diantar ke penginapan.
Penginapan : Ouarzazate
Notes : malam ini harap mempersiapkan tas jinjing untuk persiapan bermalam di tenda.
Setelah sarapan, Anda akan diajak menempuh perjalanan menuju Dades Gorge yang merupakan lembah dengan bebatuan yang tinggi menjulang dan indah. Setelah makan siang, Anda akan diajak menuju ke Erg Chebbi yang merupakan lokasi terakhir untuk naik mobil. Dari sini, Anda akan mulai menaiki unta menuju Sahara Merzouga. Anda juga akan diajak merasakan pengalaman seru menaiki unta menuju tenda sambil melihat terbenamnya matahari di gurun Sahara.
Ketika hari semakin malam, Anda akan diajak untuk menikmati makan malam sambil menyanyi dan menari bersama penduduk lokal Maroko. Di malam hari, Anda akan merasakan pengalaman seru untuk bermalam di tenda di gurun Sahara sambil menikmati pemandangan bintang di sana.
Anda juga akan memiliki pengalaman tak terlupakan kala Anda menunggu matahari terbit di gurun Sahara. Dari sini, Anda akan kembali menuju bus dengan menggunakan unta. Atau bagi Anda yang ingin merasakan desert safari, Anda juga dapat merasakan pengalaman yang tidak akan terlupakan. Perjalanan menuju kota Midelt yang berada di dataran tinggi di antara pegunungan Atlas melalui Ziz Valley. Anda juga akan diajak melanjutkan perjalanan menuju ke Azrou yang banyak sekali terdapat cedar forest.
Setelah ini, Anda akan diajak berkeliling di kota Ifrane yang sering dikatakan Switzerland of Morocco karena nuansa Eropanya yang sangat kental. Pada musim gugur ini, daun-daun sudah mulai menguning dan menambah keindahan dari daerah ini. Selanjutnya, Anda akan melanjutkan perjalanan menuju kota Fes yang merupakan kota kedua terbesar di Maroko yang terkenal juga sebagai kota pendidikan untuk kemudian menginap di sini.
Hotel : Hotel Ibis Fes atau setaraf
Hari 7 : Fes –Volubilis - Tangier (B)
Hari ini Anda akan diajak berkeliling di kota Fes dan melewati gerbang besar Bab Boujloud dan pasar Talaa Kebira. Dari sini, Anda akan menempuh perjalanan menuju menuju kota Meknes untuk melihat reruntuhan penjajahan Romawi di Volubilis yang diakui sebagai situs warisan dunia UNESCO. Sesudah ini, Anda akan melanjutkan perjalanan menuju kota Tangier yang merupakan kota pelabuhan. Tangier ini juga merupakan penghubung antara benua Afrika dan benua Eropa, yaitu Spanyol.
Kota ini juga terkenal sangat indah dan bahkan sering dijadikan latar belakang film Holywood. Hotel : Hotel Ibis Tangier City Center atau setaraf
Hari 8 : Tangier – Chefchaouen - Tangier (B)
Pagi ini Anda akan diajak berkeliling kota Tangier. Kemudian, Anda akan diajak menuju kota Chefchaouen sambil berfoto-foto dan menikmati pemandangan. Kota Chefchaouen ini merupakan kota biru yang sangat terkenal akan keindahannya. Di sini, Anda akan diajak mengunjungi Plaza Uta El-Hammam, dan Grand Mosque. Anda juga akan diajak untuk naik ke atas bukit untuk berfoto pemandangan kota Chefchaouen. Kemudian Anda akan diantarkan kembali ke kota Tangier.
Hari 9 : Tangier – Rabat – Casablanca (B)
Dari Tangier, hari ini Anda akan diajak menuju kota Rabat yang merupakan ibukota Maroko. Di kota Rabat, Anda akan diajak berkeliling ke Hassan Tower dan juga ke Kasbah de Oudaias yang juga merupakan salah satu situs warisan dunia UNESCO. Selanjutnya, juga akan photo stop di Jalan Soekarno. Kemudian, Anda akan diajak untuk kembali ke Casablanca dan kemudian check in di hotel di area Casablanca. Hotel : Ibis Casablanca City Center atau setaraf
Hari 10 : Casablanca - Jeddah - Singapore (B)
Hari ini Anda diantarkan ke Casablanca airport untuk perjalanan menuju Singapore dengan rincian penerbangan sebagai berikut Hari 11 : Singapore ini adalah akhir perjalanan Anda bersama kami di Negara Matahari Terbenam Maroko. Sampai berjumpa kembali di lain kesempatan.
Berapa Biaya Liburan ke Maroko..? Cukup Rp.20.900.000
“Gue selalu nggak tahu besoknya mau ke mana,†ucap Wegonauts Indonesia Ali Lim saat mengawali cerita solo trip-nya di Maroko. Tanpa teman jalan, tanpa tour guide, dan tanpa itinerary sama sekali, Ali merasakan salah satu liburan paling berkesan dalam hidupnya. Bertualang jauh di ujung benua Afrika yang tidak berbahasa Inggris, bagaimana pengalaman Ali di sana, ya?
Bersahabat dengan Transportasi Umum Maroko
Jadi seorang pejalan solo atau solo traveller, berarti harus mengurus semuanya sendiri. Tidak ada teman seperjalanan, tidak ada supir atau pemandu tur yang mengarahkan, juga tidak ada kendaraan yang mengantar. Sehingga, selama di Maroko, Ali selalu mengandalkan jasa transportasi umum seperti taksi, bus, dan kereta. Namanya naik transportasi umum, pasti lebih lama dibanding sewa mobil, jadi Ali menghabiskan berjam-jam ketika berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Mulai dari Casablanca ke Marrakech yang ditempuh 3 jam naik kereta sebelum esok harinya ikut tur Gurun Sahara, lalu 4 jam naik bus dari Marrakech menuju Agadir tempat Ali ingin melihat laut, kemudian naik taksi selama 45 menit dari Agadir ke Tamraght untuk belajar berselancar, sampai akhirnya kembali naik bus dari Agadir menuju kota terakhir yang ia kunjungi, yaitu Essaouira.
Kereta di Maroko nggak jauh berbeda dari kereta di Indonesia, ya. (Foto: Ali Lim)
“Di Maroko ada dua perusahaan transportasi besar yang beroperasi. Ada Supratour yang punya jasa transportasi bus dan kereta, dan ada CTM yang cuma punya jasa transportasi bus.†jelas Ali. Untuk naik kereta dan bus di Maroko, Ali tinggal mengecek jadwal di situs milik CTM atau Supratour yang tersedia dalam bahasa Inggris. Dan tiketnya bisa langsung dibeli di stasiun atau terminal. Ternyata mudah juga, ya.
Tapi ada juga kejadian tidak menyenangkan saat naik transportasi umum Maroko yang dialami Ali. “Karena jadwal kereta ke Casablanca ambil yang jam 4 pagi, gue coba tidur di Stasiun Marrakech karena waktu sampai stasiun pun sudah jam 11 malam. Eh, lagi lelap-lelapnya tiba-tiba dibangunin satpam,†cerita Ali. Ternyata, tidak seperti di Indonesia, stasiun antar kota di Maroko tidak beroperasi 24 jam. Jadi harus hati-hati dan perhitungkan waktu juga, ya.
Makan Murah Meriah
Karena tidak membawa uang banyak dan tidak tinggal di penginapan dengan restoran di dalamnya, Ali harus putar otak urusan makan. Untuk itu ia sering bertanya soal tempat makan murah kepada pejalan lain yang ia temui atau pegawai di hostel tempat ia menginap.
Morocco Diner Set di Cafe Rouge. (Foto: Ali Lim)
“Pas di Marrakech gue tanya pemilik hostel soal tempat makan yang murah. Malam itu direkomendasikan ke Cafe Rouge, sebuah restoran lokal yang terkenal di kalangan pejalan dan punya reputasi bagus di TripAdvisor. Gue makan Morocco Diner Set yang harga normalnya 90 Dirham. Tapi karena direkomendasikan oleh hostel, jadi cuma bayar 45 Dirham,†cerita Ali sumringah. Morocco Diner Set yang disantap pun berhasil bikin Ali kenyang karena satu porsi sudah termasuk chicken tagine, roti, dan salad. “Tapi kalau tanya rekomendasi tempat makan, lebih baik tanya ke sesama pejalan. Soalnya mereka bisa dapat makan seharga 5 Dirham per porsi di tempat masyarakat lokal makan,†saran Ali.
Tagine, makanan sehari-hari di Maroko. (Foto: Ali Lim)
Tagine sendiri merupakan sejenis hot plate yang juga digunakan untuk memasak oleh masyarakat Maroko. Di lidah Indonesia, makanan yang dimasak dengan tagine mungkin akan terasa sedikit hambar. Meski begitu, tagine bisa sukses bikin Ali ketagihan. Ayam atau ikan tagine selalu jadi menu yang ia santap. Meskipun sempat bosan dengan menu tersebut, tetapi kalau di Maroko nggak menyantapnya seharian, ia kangen juga.
Tanya Internet
Internet adalah satu-satunya teman setia Ali selama solo travelling di Maroko. Tidak tahu mau tidur di mana? Tanya internet. Tidak tahu mau jalan ke mana? Cari tahu di internet. Sedang ada promosi apa? Lihat di internet. Ali menceritakan juga kalau sejak mendarat di Casablanca ia sudah mengandalkan internet untuk mencari tempat menginap. “Jadi waktu pertama kali sampe langsung cari kamar di internet dan dapat di hari itu juga. Bayarnya cuma $10 di rumah pasangan suami istri yang nyewain sofa mereka sebagai tempat tidur,†ungkapnya. Ternyata banyak juga penginapan murah di Maroko, lho.
Hostel tempat Ali menginap di Tamraght. (Foto: Ali Lim)
Karena bebas memilih mau ke mana dan mau tidur di mana, Ali mengaku sering memutuskan tujuan selanjutnya secara mendadak. “Gue selalu nggak tau besoknya mau ke mana, nggak tau mau tidur di mana. Makanya kalau lagi di kereta atau di bus gue coba searching tempat wisata dan penginapan murah yang langsung gue booking pada saat itu juga.â€
Foto: Ali Lim.
Lewat internet juga Ali menemukan promo menarik untuk mengisi liburan serabutannya di Maroko. “Gue selama di sana enaknya bisa chat dengan pemilik hostel yang mau kita sewa lewat Facebook. Jadi gue chatting dengan pemilik hostel, eh, ternyata di Tamraght (salah satu desa nelayan di Maroko-red) ada promo paket penginapan dan belajar surfing, jadi ambil aja.†cerita Ali sambil tertawa. Ternyata internet memang benar-benar memudahkan semuanya, ya. Walau begitu, hostel di Maroko kadang berbaur dengan rumah penduduk, jadi harus teliti ketika mencari letaknya.
Hostel yang ditinggali kamarnya campur dengan pejalan lain. (Foto: Ali Lim)
Punya Kenalan Baru
Meskipun berangkat dari Jakarta seorang diri, Ali tidak merasa kesepian selama di Maroko. Ia juga tidak canggung saat mengunjungi tempat-tempat wisata dan tetap mendapatkan keseruan seperti berlibur dengan teman-teman. Semua berkat para pejalan yang ia temui selama di sana. Salah satu keseruan saat melakukan perjalanan, baik solo maupun grup, adalah bertemu dan berkenalan dengan para pejalan lainnya. Selain menghilangkan penat, jalan-jalan ternyata bisa menambah banyak kenalan.
Salah satu teman baru Ali di Tamraght. (Foto: Ali Lim)
“Gue bareng sama bule-bule pas berenang di Paradise Valley, terus ketika belajar surfing yang susahnya minta ampun, sampai tidur di bawah galaksi Bima Sakti pas di Gurun Sahara,†tutur Ali. Ia mengaku kalau selama liburan ia sudah berteman dengan orang Jerman, Spanyol, Swedia, hingga orang Belanda yang ternyata keturunan Indonesia. “Tiap malam itu gue makan dengan teman yang berbeda. Kebanyakan kenalan dengan orang Eropa, sih. Karena di Eropa kan lagi musim dingin, jadi mereka kabur ke negara yang lebih anget dan deket kayak Maroko,†tutupnya.
Teman-teman seperjalanan ketika di Sahara. (Foto: Ali Lim)
Perhatikan Juga Hal-Hal Berikut Ini
Melakukan perjalanan sendirian terkadang agak tricky apalagi jika baru pertama kali. “Kalau di Maroko itu tiap kali ada yang ngasih bantuan, misalnya, nunjukin jalan atau bantu bawain koper, kalau bisa kita kasih tip,†saran Ali. Biasanya ia memberikan 5 Dirham (sekitar Rp5 ribu) untuk tiap bantuan yang ia peroleh. Umumnya, masyarakat Maroko sangat ramah dengan para pendatang, tapi biasanya mereka tidak suka difoto. Mungkin hanya beberapa yang sering melayani pejalan atau turis saja. Jadi usahakan untuk tidak foto-foto orang lain sembarangan, ya. Plus, jangan menyepelekan teriknya sinar matahari Maroko yang dilihat di foto. Kalau perjalanan ke Maroko dilakukan di akhir tahun, udara di sana bisa membuat kamu menggigil. Jangan lupa bawa sweater atau jaket dan celana panjang kalau berkunjung di bulan-bulan musim dingin. travel.wego.com